Kontribusi Ilmuwan Islam Terhadap Perkembangan Sains Modern BAB 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan
Teori
Kajian teoritik
Seperti yang sudah kita ketahui
diatas, definisi ilmuwan sains adalah sesorang yang melakukan penelitian
ilmiah untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmuwan selalu melakukan
penelitian dan percobaan untuk mempermudah hidup dan mengetahui hal yang belum
diketahui. Ilmuwan Islam juga membawa dampak dan perubahan bagi manusia di
seluruh dunia walaupun dulunya belum dirasakan ada perubahan,
tetapi sekarang percobaan dan penenlitiannya telah membawa pengaruh dan
kontribusi dari berbagai segi, mulai dari fisika sampai filosofi.
Sedangkan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini
berkembang pesat walaupun sedikit dari ilmuwan orang Islam yang terkenal.
Zaman kejayaan Islam telah dimulai pada masa pemerintahan khalifah Abbasiyah Harun al-Rashid (786 hingga 809) dengan peresmian Rumah Kebijaksanaan di Baghdad, di mana para sarjana dari berbagai belahan dunia dengan latar belakang budaya yang berbeda diamanatkan untuk kumpulkan dan terjemahkan semua pengetahuan klasik dunia ke dalam bahasa Arab. Periode ini secara tradisional dikatakan telah berakhir dengan runtuhnya kekhalifahan Abbasiyah karena invasi Mongol dan Pengepungan Baghdad dimana banyak sekali buku yang dibuang ke Sungai Tigrid sampai membuat air sungai menjadi hitam karena tinta dari buku yang dibuang yang terjadi pada tahun 1258 masehi. Beberapa sarjana kontemporer menempatkan akhir Zaman Keemasan Islam pada akhir abad ke 15 hingga 16. Di periode ini merupakan waktu dimana muncul banyak ilmuwan Islam karena pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yang disebabkan oleh banyaknya karya-karya ilmuwan klasik dan lampau diterjemahkan kedalam Bahasa Arab.
2.2 Tokoh-
tokoh Islami
Ibnu-Haitham (965-1039)
Perjalanan hidup Ibnu Haitham dimulai
dengan saat ia menempuh pendidikannya di Basrah, dan akhirnya diangkat sebagai
pegawai pemerintahan di Basrah. Setelah beberapa lama bekerja di pemerintahan.
Ibnu Haitham pergi ke Ahwaz dan Mesir dan diperjalanan ia menghasilkan banyak
karya tulis yang luar biasa.
Kecintaannya
kepada ilmu pengetahun, telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di Mesir,
Haitham melakukan beberapa penyelidikan mengenai aliran sungai Nil, serta
menyalin buku – buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas
Al-Azhar.
Ibnu
Haitham telah menjadi seorang yang mahir dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan falsafah. Tulisannya
mengenai cara kerja mata manusia, telah menjadi salah satu Referensi yang penting dalam bidang kajian
sains di Barat. Teorinya mengenai pengobatan mata masih digunakan hingga saat
ini diberbagai Universitas di seluruh dunia.
Karya-karya dan bukunya yang terkenal dan
berpengaruh adalah :
1.
al-Jami' fi Ushulul
Hisab yang mengandungi teori-teori ilmu metametik dan
metametik penganalisaannya;
2.
at-Tahlil wat Takrib mengenai
ilmu geometri;
3.
Kitab Tahlilul
Masa'ilul Adadiyah tentang algebra;
4.
Maqalah fi Istikhraj
Simatul Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat
bagi segenap rantau;
5.
Maqalah fima Tad'u
llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum
syarak dan
6.
Risalah fi Sina'atusy
Syi'r mengenai teknik penulisan puisi.
Ibnu Khaldun (1332-1406)
Ibnu Khaldun dengan nama lengkap, Abu
Zayd’Abd al-Rahman ibnu Khaldun Al Hadrami, merupakan seorang sejarawan muslim yang hidup di Tunisia. Menurut Charles
Issawi, Ibnu Khaldun adalah sejarawan Arab terbaik, yang mengembangkan salah
satu filosofi non religius pertama di dunia, yang terkandung dalam karyanya yaitu
Muqadimah. Beliau juga menulis tentang sejarah muslim di Afrika
Utara.
Perjalanan hidup Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada zaman Kesultanan Hafid, pada tanggal 27 Mei 1332 dan meninggal di Cairo pada zaman Kesultanan Mamluk, pada tanggal 17 Maret 1406. Kehidupan dari Ibnu Khaldun tercatat dengan baik dalam autobiografinya yang ia tulis at-Taʻrīf bi-ibn Khaldūn wa-Riḥlatih Gharban wa-Sharqan, di mana banyak dokumen mengenai hidupnya dikutip kata demi kata. Menurut autobiografinya keluarganya adalah keturunan dari Khaldun, seorang pedagang dari Arab Selatan yang pindah ke Spanyol dalam penaklukan Islam dan tinggal di Sevilla.
Selama empat abad berikutnya, keluarga Khaldun memegang posisi administrasi tinggi di dinasti Ummayah,Murabithun, dan Muwahhidun. Pada tahun 1248 sebelum Sevilla dan Cordoba jatuh ke umat Kristen, keluarga Khaldun menyebrang melalui selat Gibraltar ke Sabtah, yang sekarang menjadi Ceuta. Karena banyak pengungsi dari Spanyol dengan tingkat kesenjangan ekonomi yang berbeda dengan penduduk Afrika biasa, maka keluarga Khaldun sekali lagi memegang posisi administasi tinggi di Tunisia.
Ayah dari Ibnu Khaldun
keluar meninggalkan kariernya untuk terjun ke dunia penelitian dan mengabdikan dirinya
dalam studi teologi,hokum dan huruf, tetapi pada tahun 1349 wabah hitam
mencapai Tunisia dan merenggut nyawa kedua orang tua dari Ibnu Khaldun.
Ibnu Khaldun mencatat
dengan detail pendidikannya, seperti mencatat buku yang ia baca dan
menceritakan yang ia kerjakan kepada gurunya. Beliau juga dikenal sebagai
sejarawan, Bapak Sosiologi Islam dan penghafal Al-Quran sejak usia muda. Ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena
pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh
telah dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo
(1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya. Tulisan-tulisan dan
pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan
terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang
luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas
pula.
Karya-karya dan
Kontribusinya terhadap Sains
Salah
satu tulisan dari Ibnu Khaldun yang paling menonjol dan masih dipakai sebagai rujukan
saat ini adalah Muqaddimah. Ibnu Khaldun menulis Muqaddimah pada tahun 1377.
Muqaddimah berisi tentang sosiologi, demografi, dan sejarah kultur. Muqaddimah
juga berisi tentang teologi Islam, historiografi, darwinisme social,
darwinisme, filsafat sejarah, ekonomi, teori politik, ekologi dan ilmu alam
biologi dan kimia.
Ibnu
Khaldun pertama kali menjadi perhatian dunia Barat pada tahun 1697, ketika
sebuah biografi tentang beliau muncul di Bibliothèque Orientale
Barthélemy d'Herbelot de Molainville. Ibnu Khaldun mulai mendapatkan
perhatian lebih pada tahun 1806, ketika Silvestre de Sacy's
Chrestomathie Arabe memasukkan biografinya bersama dengan terjemahan
bagian Muqaddimah sebagai Prolegomena. Pada tahun 1816, de
Sacy kembali menerbitkan sebuah biografi dengan deskripsi yang lebih
rinci tentang Prolegomena. Rincian lebih lanjut tentang sebagian
terjemahan Prolegomena muncul selama bertahun-tahun sampai
edisi bahasa Arab yang lengkap diterbitkan pada tahun 1858. Sejak saat itu,
karya Ibnu Khaldun telah dipelajari secara luas di dunia Barat dengan minat
khusus.
Karya-karya lain Ibnu
Khaldun yang bernilai sangat tinggi diantaranya :
1.
at-Ta’riif bi Ibn
Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab
sejarahnya)
2.
Muqaddimah (pendahuluan
atas kitabu al-‘ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan filosofis)
3.
Lubab al-Muhassal fi
Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang permasalahan dan
pendapat-pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal
Afkaar al-Mutaqaddimiin wa al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin
ar-Razi).
Menurut
Ibnu Khaldun, ketika ada suatu lingkungan yang kondusif untuk melakukan spesialisasi, maka sebaiknya pengusaha didorong
untuk melakukan perdagangan dan produksi lebih lanjut. Dengan spesialisasi,
seseorang bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak dari usahanya.
Ibnu
Khaldun menganggap pekerja dan pengusaha sebagai pelaku ekonomi yang dihormati
dalam masyarakat. Keduanya mencoba untuk memaksimalkan kegiatan mereka untuk mendapatkan
upah dan laba. Baginya, keuntungan adalah motif utama dalam kewirausahaan, sebab,
dengan meraih banyak keuntungan diharapkan produksi bisa diperluas.
Ibnu
Khaldun memuji prakarsa para pengusaha dalam kegiatan produktif mereka dan
mereka pantas mendapat keuntungan dari usaha mereka yang berisiko. Bahkan Karl
Marx dan David Ricardo kurang bisa memahami hal tersebut.
Ibnu Sina (980-1037)
Ibnu
Sina lahir pada tahun 980 di Bukhara (sekarang menjadi Uzbekistan) dan
meninggal pada tahun 1037 di Hamadan,Iran. Beliau adalah pengarang dari 450
buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada
filosofi dan kedokteran. " George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan
paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua
bidang, tempat dan waktu". Karyanya yang paling terkenal adalah Kitab
Penyembuhan dan Qanun Kedokteran (Al-Qanun fi At Tibb).
Ibnu
Sina lahir di Afsana, sebuah desa didekat Bukhara, ibukota Samaniyyah, dinasti
Persia di Asia Tengah. Menurut otobiografinya, Ibnu Sina telah hafal seluruh
Quran pada usia 10 tahun. Ia belajar aritmetika India dari pedagang sayur India
Mahmoud Massahi dan ia mulai belajar lebih banyak dari seorang sarjana yang
memperoleh nafkah dengan menyembuhkan orang sakit dan mengajar anak muda. Dia
juga belajar Fiqih (hukum Islam) di bawah asuhan Sunni Hanafi sarjana Ismail al-Zahid. Sebagai seorang remaja,
dia sangat bingung dengan teori Metafisika Aristoteles, yang ia tidak bisa
mengerti sampai dia membaca komentar al-Farabi pada pekerjaan. Untuk tahun
berikutnya, ia belajar filsafat, di mana ia bertemu lebih besar rintangan. Pada
saat-saat seperti ini, dia akan meninggalkan buku-bukunya, melakukan wudhu,
kemudian pergi ke masjid dan terus berdoa sampai hidayah menyelesaikan
kesulitan-kesulitannya.
Janji
pertama Ibnu Sina adalah bahwa emir Nuh II yang berhutang padanya untuk pemulihan
dari penyakit berbahaya (997), Ibnu Sina berhasil mendapat akses ke perpustakaan
kerajaan Samaniyah. Saat dinasti Samanid berakhir pada bulan Desember 1004, Ibnu Sina
menolak tawaran dari Mahmud dari Ghazni dan menuju kearah Barat ke Urgench di
Turkmenistan modern, di mana wazir, dianggap sebagai teman sarjana, memberinya uang
saku bulanan yang kecil. Ibnu Sina lalu mengembara dari satu tempat ke tempat
lain melalui distrik Nishapur dan Merv ke perbatasan Khorasan. Ibnu Sina
sekarang terserang penyakit parah, tetapi akhirnya di Gorgan, dekat Laut
Kaspia, Ibnu Sina bertemu dengan seorang teman yang membeli sebuah rumah di
dekat rumahnya sendiri di mana Ibnu Sina belajar logika dan astronomi. Beberapa
risalah Ibnu Sina ditulis untuk pelindung ini dan permulaan dari buku Canon
of Medicine juga ditulis saat ia menetap di Hyrcania.
Ibnu
Sina kemudian menetap di Rey, di sekitar Teheran modern, sekitar 30 karya telah
disusun oleh Ibnu Sina di Rey.
Kemudian 12 atau 10 tahun sisa hidup Ibnu Sina digunakan dalam pelayanan dari
Kakuyid penguasa Muhammad bin Rustam Dushmanziyar (juga dikenal sebagai Ala
al-Dawla), yang ia dampingi sebagai dokter, sastra, dan penasihat ilmiah,
bahkan dalam berbagai kampanye nya .
Selama
tahun ini ia mulai belajar hal-hal sastra dan filologi. Sebuah kolik parah,
yang menangkap dia di barisan tentara terhadap Hamadan, diperiksa oleh obat
sehingga kekerasan yang Ibnu Sina nyaris tak bisa berdiri. Pada kesempatan yang
sama penyakit itu kembali, dengan kesulitan ia
mencapai Hamadan, di mana, menemukan penyakit mendapatkan tanah, ia menolak
untuk mengikuti rejimen yang dikenakan, dan mengundurkan diri dirinya untuk
nasibnya.
Teman-temannya
menyarankan dia untuk memperlambat dan mengambil hidup cukup. Dia menolak,
bagaimanapun, menyatakan bahwa:. "Saya lebih memilih hidup yang pendek
dengan lebar untuk satu sempit dengan panjang" Pada penyesalan ranjang
kematiannya menangkapnya; ia memberikan barang nya pada orang miskin, dipulihkan keuntungan yang tidak adil,
membebaskan budak, dan membaca Al-Quran setiap tiga hari sampai kematiannya. Ia
meninggal pada Juni 1037, pada tahun kelima puluh kedelapan, dalam bulan
Ramadan dan dimakamkan di Hamadan, Iran.
Karya-karya
Ibnu Sina
Jumlah karya yang ditulis Ibnu Sina
(diperkirakan antara 100 sampai 250 buah judul). Kualitas karyanya yang bergitu
luar biasa dan keterlibatannya dalam praktik kedokteran, mengajar, dan politik,
menunjukkan tingkat kemampuan yang luar biasa. Beberapa Karyanya yang sangat
terkenal di antara lain:
·
Qanun fi
Thib (Canon of Medicine)
(Terjemahan bebas : Aturan Pengobatan)
·
Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam
ilmu Pengetahuan)
· An Najat
·
Mantiq Al
Masyriqin (Logika Timu)
Selain
karya filsafatnya tersebut, Ibnu Sina meninggalkan sejumlah esai dan syair.
Beberapa esainya yang terkenal adalah :
· Hayy ibn Yaqzhan
· Risalah Ath-Thair
· Risalah fi Sirr Al-Qadar
· Risalah fi Al- 'Isyq
· Tahshil As-Sa'adah
Dan beberapa Puisi terpentingnya yaitu :
· Al-Urjuzah fi Ath-Thibb
· Al-Qasidah Al-Muzdawiyyah
· Al-Qasidah Al- 'Ainiyyah
2.3 Faktor
Penyebab
Banyaknya ilmuwan Islam bermunculan pada
abad pertengahan khususnya pada masa Golden Age of Islam seperti
disebutkan pada landasan teori hal itu disebabkan oleh banyaknya buku dari
ilmuwan terdahulu yang diterjemahkan ke Bahasa Arab, sehingga ilmuwan Islam
bisa mempelajari buku-buku itu dan membuat penemuannya sendiri.
Berbeda dengan kondisi sekarang dulu Timur Tengah merupakan tempat pusat ilmu pengetahuan, contohnya Baghdad. Baghdad terletak di sepanjang Sungai Tigris, kota ini didirikan pada abad ke-8 dan menjadi ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah. Dalam waktu singkat sejak permulaannya, Baghdad berkembang menjadi pusat budaya, komersial, dan intelektual yang signifikan bagi dunia Islam. Berbeda dengan sekarang yang menjadi zona perang.
Pada masa Golden Age of Islam perkembangan ilmu pengetahuan telah membuat peradaban Islam menjadi pusat pembelajaran untuk orang di seluruh dunia, karena itu terdapat banyak kota-kota yang menjadi pusat pembelajaran. Cordoba merupakan pusat pembelajaran ilmu pengetahuan di Al-Andalus dimana perpustakaan kerajaannya memiliki 500.000 volume buku, sehingga banyak orang Eropa yang menuntut ilmu di kota dan universitas Islam dan kemudian membawa ilmunya ke Eropa.
Lingkungan di kota-kota maju juga baik dengan adanya taman-taman yang berisi tanaman hijau yang membuat lingkungan menjadi asri cocok untuk menjadi tempat bagi seseorang untuk tafakur. Di taman terdapat air mancur yang meruapakan sumber kekayaan, karena air merupakan hal yang langka, sehingga orang yang memiliki air mancur akan dipandang kedudukannya lebih tinggi dan lebih kaya.
Universitas dalam Bahasa Arab adalah Jami’ah dan salah satu sebutan untuk masjid dalam Bahasa Arab adalah Jami. Di peradaban Muslim, banyak ulama memandang bahwa ilmu dan iman saling berhubungan. Beberapa sekolah yang melekat ke masjid di peradaban Muslim dianggap sebagai universitas tertua di dunia. Barulah pada tahun 1066 berdiri madrasah pertama, sekolah yang terpisah dari Masjid di Baghdad.
Anak-anak pun, mulai bersekolah pada umur 6 tahun dan Pendidikan di peradaban Muslim itu gratis dan beberapa murid diberi buku,uang saku, dan kamar di asrama, sehingga pada akhir abad ke 9 hampir semua masjid memiliki sekolah dasar untuk anak laki-laki dan perempuan.
Siswa-siswa Eropa berkelana ke dan dari kota-kota Muslim untuk kuliah, belajar Bahasa Arab, serta turut menyebarkan ilmu-ilmu, gagasan, dan gaya khas Islam, dan karena inilah banyak ilmuwan-ilmuwan Eropa sebenarnya terinspirasi dari ilmuwan-ilmuwan Islam.
Atas dasar inilah peradaban Islam bisa menghasilkan ilmuwan-ilmuwan Islam dengan penemuannya dan penelitiannya yang mengharumkan nama Islam dan juga memberi manfaat bagi orang-orang diseluruh dunia berkat penelitiannya.
2.4 Pengaruh Perkembangan Islam
Seperti yang kita ketahui diatas, berkat
perkembangan ilmu pengetahuan ilmuwan Muslim, banyak orang Eropa yang belajar
di universitas dan langsung belajar dari ilmuwan Muslim, kemudian membawa gagasan, ilmu
dan gaya hidup Islam ke Eropa, sehingga banyak Ilmuwan Eropa mendapat inspirasi
dan belajar dari ilmuwan-ilmuwan Islam, jadi ilmuwan Islam membawa dampak yang
besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa dan dunia.
Perkembangan Islam juga disertai dengan peperangan seperti
pertempuran Guadalete, pertempuran Yarmouk, pertempuran Mu’tah, dll. Hal itu membuat daerah
kekuasaan Khalifah Muslim lebih luas dan bisa menyebarkan Agama Islam ke segala
tempat yang akhirnya juga menyebarkan ilmu pengetahuan Islam.
Pengaruh ilmuwan Islam mencakup banyak sekali bidang,
mulai dari filosofi sampai astronomi, contohnya Ibnu Sina dalam bidang
kesehatan, Ibnu Haitham dalam bidang optic dan Al-Kindi dalam bidang filosofi.
Jadi sepertinya dunia tidak akan sama tanpa pengaruh ilmuwan-ilmuwan Islam,
maka kita harus berterima kasih dan menghargai
hasil kerjanya.
Komentar
Posting Komentar